Bahaya Limbah Terhadap Perairan dapat Meningkatkan BOD, COD, dan TSS Air

Limbah industri yang dibuang ke perairan tanpa pengolahan yang memadai dapat membawa dampak yang sangat serius terhadap kualitas air. Ketika perairan seperti sungai dan danau tercemar oleh limbah industri, ini dapat menyebabkan peningkatan kadar Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Total Suspended Solids (TSS) yang dapat merusak ekosistem air serta membahayakan kesehatan manusia. Banyak perairan yang digunakan sebagai sumber air baku, seperti air sungai, yang tercemar oleh limbah industri atau domestik, dan ini menimbulkan bahaya serius jika tidak diolah terlebih dahulu. Oleh karena itu, industri memiliki tanggung jawab besar dalam mengolah air limbah mereka sebelum membuangnya ke lingkungan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang bahaya limbah terhadap perairan, bagaimana limbah dapat meningkatkan BOD, COD, dan TSS dalam air, serta bagaimana industri dapat menangani masalah ini dengan teknologi pengolahan air yang tepat. Berikut adalah daftar isi untuk memudahkan navigasi artikel ini.

Daftar Isi

• Bahaya Limbah terhadap Perairan
• Pengaruh Limbah terhadap BOD, COD, dan TSS
• Peran Karbon Aktif dalam Pengolahan Air Limbah
• Langkah-langkah Pengolahan Air Limbah untuk Menurunkan BOD, COD, dan TSS
• Pentingnya Desinfeksi dalam Pengolahan Air Limbah
• Solusi Pengolahan Air Limbah dari Ady Water

Bahaya Limbah terhadap Perairan

Air limbah yang dibuang ke perairan tanpa diolah terlebih dahulu dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Ketika limbah bercampur dengan air sungai atau danau, ia membawa berbagai kontaminan seperti bahan kimia, senyawa organik, dan mikroorganisme patogen. Perairan yang digunakan sebagai sumber air baku (seperti air sungai) yang tercemar bisa menimbulkan bahaya bagi jika tidak diolah terlebih dahulu. Air sungai yang terkontaminasi, meskipun tampak bersih secara kasat mata, bisa mengandung bahan kimia dan logam berbahaya yang tidak terlihat secara langsung.

Selain itu, limbah industri yang dibuang ke sungai atau danau juga bisa menyebabkan kerusakan ekosistem. Kontaminasi bahan kimia dapat meracuni ikan dan makhluk hidup lainnya, mengurangi populasi flora dan fauna di perairan tersebut. Ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada masyarakat yang bergantung pada perairan ini sebagai sumber mata pencaharian, seperti nelayan dan petani yang menggunakan air untuk irigasi.

Pengaruh Limbah terhadap BOD, COD, dan TSS

Ketika air limbah memasuki perairan, ia dapat meningkatkan parameter penting kualitas air seperti BOD, COD, dan TSS. Peningkatan nilai-nilai ini menunjukkan bahwa air semakin tercemar dan tidak layak untuk digunakan tanpa pengolahan yang memadai. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing parameter tersebut:

1. BOD (Biochemical Oxygen Demand)

BOD adalah ukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik dalam air. Ketika air limbah mengandung bahan organik yang tinggi, mikroorganisme akan menggunakan oksigen yang terlarut dalam air untuk memecah bahan tersebut, sehingga mengurangi kadar oksigen yang tersedia untuk kehidupan air lainnya. Peningkatan BOD dapat menyebabkan kekurangan oksigen yang berakibat pada kematian ikan dan organisme akuatik lainnya.

2. COD (Chemical Oxygen Demand)

COD adalah ukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan kimia organik dan anorganik yang ada dalam air. Peningkatan COD menunjukkan adanya bahan kimia berbahaya yang memerlukan banyak oksigen untuk diuraikan. Nilai COD yang tinggi biasanya menunjukkan pencemaran air oleh senyawa kimia industri, seperti pelarut, minyak, dan zat beracun lainnya.

3. TSS (Total Suspended Solids)

TSS adalah ukuran jumlah partikel padat yang tersuspensi dalam air. Peningkatan TSS terjadi ketika air limbah membawa lumpur, pasir, atau bahan padat lainnya yang tidak larut dalam air. TSS yang tinggi dapat menyebabkan kekeruhan air, mengurangi penetrasi cahaya matahari ke dalam air, dan menghambat fotosintesis tumbuhan air.

Peran Karbon Aktif dalam Pengolahan Air Limbah

Salah satu cara efektif untuk mengurangi kandungan bahan kimia organik dalam air limbah adalah dengan menggunakan karbon aktif sebagai media adsorben. Karbon aktif memiliki pori-pori yang sangat luas, yang memungkinkan untuk menyerap berbagai jenis kontaminan, termasuk bahan kimia berbahaya yang dapat meningkatkan BOD dan COD air. Efektivitas karbon aktif untuk menyerap amoniak dan bahan kimia organik lainnya sudah terbukti dalam berbagai aplikasi pengolahan air limbah.

Namun, perlu dicatat bahwa karbon aktif tidak bisa menghilangkan bakteri atau kontaminan mikroorganisme. Untuk masalah ini, diperlukan proses desinfeksi tambahan seperti menggunakan tawas atau kaporit untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme patogen dalam air limbah. Oleh karena itu, penggunaan karbon aktif sebaiknya dikombinasikan dengan metode pengolahan lain untuk menghasilkan air yang benar-benar bersih dan aman.

Langkah-langkah Pengolahan Air Limbah untuk Menurunkan BOD, COD, dan TSS

Berikut adalah beberapa langkah penting dalam pengolahan air limbah untuk menurunkan nilai BOD, COD, dan TSS:

• Pre-Treatment: Proses ini melibatkan penyaringan awal untuk menghilangkan partikel-partikel besar yang tersuspensi dalam air limbah sebelum masuk ke proses pengolahan utama.
• Koagulasi dan Flokulasi: Tawas atau polyaluminium chloride (PAC) digunakan untuk mengikat partikel tersuspensi, membentuk flok-flok yang lebih besar, sehingga dapat dengan mudah diendapkan dan disaring dari air limbah.
• Adsorpsi dengan Karbon Aktif: Setelah partikel tersuspensi dihilangkan, air limbah dialirkan melalui filter karbon aktif untuk menyerap bahan kimia organik yang meningkatkan BOD dan COD.
• Desinfeksi: Tahap akhir pengolahan melibatkan desinfeksi dengan menggunakan kaporit atau bahan kimia lainnya untuk membunuh mikroorganisme patogen yang masih ada dalam air limbah.

Pentingnya Desinfeksi dalam Pengolahan Air Limbah

Setelah melalui proses pengolahan fisika dan kimia, air limbah mungkin masih mengandung bakteri dan mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan. Oleh karena itu, desinfeksi adalah tahap yang sangat penting dalam pengolahan air limbah. Desinfeksi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia seperti kaporit, yang dapat membunuh bakteri dan virus yang ada dalam air.

Dengan melakukan desinfeksi, maka air limbah yang dibuang ke lingkungan tidak hanya bersih dari bahan kimia berbahaya, tetapi juga bebas dari kontaminasi mikrobiologis yang dapat menyebabkan penyakit.

Solusi Pengolahan Air Limbah dari Ady Water

Ady Water adalah penyedia solusi pengolahan air limbah untuk berbagai industri. Kami menyediakan berbagai media filter seperti karbon aktif, tawas, dan polyaluminium chloride (PAC) yang digunakan dalam proses pengolahan air limbah. Karbon aktif yang kami suplai sangat efektif untuk menyerap kontaminan kimia organik, sedangkan tawas dan PAC berfungsi untuk menghilangkan partikel tersuspensi dalam air limbah.

Jika Anda membutuhkan media filter berkualitas untuk pengolahan air limbah industri, hubungi Ady Water untuk beli karbon aktif melalui website http://pasirsilikalampung.my.id/.

Ady Water, supplier produk: [Karbon Aktif]

Jangan lewatkan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga atau industri Anda melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.

Hubungi kami di:

• Kontak WA sales: [0821 2742 3050 Rusmana]

Produk Ady Water meliputi

• Pasir Silika / Pasir Kuarsa
• Karbon Aktif / Arang Aktif
• Pasir Aktif
• Pasir MGS
• Pasir Zeolit
• Pasir Antrasit
• Pasir Garnet
• Tawas
• PAC
• Tabung Filter Air
• Lampu UV Sterilisasi Air
• Ozone Generator
• Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
• Activated Alumina
• Katalis Desulfurisasi
• Ceramic Ball

Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.

Catalog

Lokasi:

Berbagi :